Rabu, 25 April 2012

Wawancara bersama Valentino Rossi oleh MotoSprint

 
Beberapa hari yang lalu, Valentino Rossi bersedia untuk melakukan wawancara bersama seorang penulis yang bernama Enricho Borghi. Enricho Borghi adalah penulis yang sebelumnya mengarang buku biografi Valentino Rossi. Karena hanya Enricho Borghi yang dapat mendekati Valentino Rossi, dia juga salah satu orang kepercayaan Rossi. Berikut adalah hasil wawancaranya :

Q : Mengapa anda tidak bisa membuat perubahan dengan Desmosedici?

Valentino Rossi : Kami masih mencari tahu mengapa bisa seperti itu.

Q : Sudah satu tahun sejak anda berada di Ducati? Tapi masih tidak bisa?

Valentino Rossi : Yang pasti saya tidak bisa menaiki motor melebihi batas dan saya terlihat tidak nyaman ketika mengendarai motor. Bukan saatnya saya berbalik dan berteriak “Lihat, apa yang telah saya raih!” Dan ketika melihat catatan waktu, saya kecewa. Saya mengerti sebagai seorang pembalap, saya lambat.

Q : Tentu saja anda tidak bisa mencapai kisaran jarak seperti biasa yang anda lakukan. Tetapi biasanya anda bisa mengendarai apa aja.

Valentino Rossi : Saya telah mengendarai berbagai motor dari berbagai kelas tapi kurang lebih saya mengendarai mereka dengan cara yang sama. Saya telah mengalami evolusi sendiri namun pada dasarnya sama. Ketika pertama kali saya mengendarai motor Yamaha tahun 2004, motornya tidak begitu berbeda dengan Honda, hanya agak sedikit lambat, yeah ada yang bisa dibilang lebih buruk. Misalnya framenya lebih baik tapi di bagian lain masih kurang, tapi secara keseluruhan tidak jauh berbeda. Tapi yang jelas… saya tidak bisa mengendarai motor ini, ini begitu berbeda.

Q : 11 tahun bersama pabrikan Jepang. 7 tahun bersama Yamaha. Apakah telah mengubah cara anda membawa motor?

Valentino Rossi : Saya rasa tidak…!!! Problem terberat adalah bahwa batasan dalam mengendarai GP12. Saya tidak bisa membawa 100%. Itulah mengapa kami belum memetik hasil yang memuaskan, saya sangat menantikan hal tersebut, dan pastinya juga para fans.

Q : Tapi anda adalah Valentino Rossi. Penjelasan ini saja tidak cukup. Dan perubahan besar apa sebenernya yang terjadi sehingga situasi seperti ini?

Valentino Rossi : Pertama saya harus mengatakan bahwa, khususnya Stoner, Pedrosa dan Lorenzo sekarang semakin tangguh, apalagi sekarang kami memiliki ban tunggal, motor dikendarai oleh pembalap yang kadang mengemudikan motor dengan cara tidak wajar.

Q : Tidak wajar? Maksudnya?

Valentino Rossi : Ban yang mereka produksi tidak bisa memberikan cukup grip ketika anda menikung semaksimal mungkin, mirip dengan ban yang pernah saya gunakan hingga akhir tahun 2008.

Q : Coba jelaskan secara lebih detail.

Valentino Rossi : Ketika peraturan ban single diberlakukan, ban akan mengalami perubahan bila anda begitu miring ketika menikung. Ini menurut pendapat saya, yang merupakan perbedaan teknis terbesar akhir-akhir ini.

Q : Apakah itu juga alasan mengapa gaya membalap di MotoGP juga berubah?

Valentino Rossi : Pastinya…!!! Jelas bahwa motor dikendarai dengan cara yang berbeda. Ketika memasuki tikungan, sewaktu berhenti, ban cenderung agak ‘meruncing’ bukan bulat penuh.

Q : Seperti Stoner?

Valentino Rossi : Ya…!!! meski mungkin Pedrosa yang pertama kali melakukannya. Dani telah mengambil & melakukan karena itu kebutuhannya, Artinya dengan badan yang lebih kecil, dengan begitu ia telah menemukan gaya yang mampu menahan sebagian besar tubuhnya.

Q : Jadi masalahnya bukan pada revolusi mesin?

Valentino Rossi : 800 dan 900 tidak ada perubahan. Bahkan elektronik yang mempengaruhi keduanya.

Q : Tapi Yamaha terlihat begitu tenang di tikungan. Setidaknya seperti yang terlihat.

Valentino Rossi : Yamaha agak membulat, sedang Honda tajam. Yamaha dengan Spies dan Lorenzo masing-masing memiliki cara tertentu untuk melakukannya, tapi saya rasa begitu..

Q : Tapi mengapa anda tidak bisa melakukannya?

Valentino Rossi : Mesin kami begitu liar. Saya tidak bisa membukanya dengan cepat dan mantap karena dengan begitu motor menjadi tidak stabil.

Q : Dengan begitu, apa yang harus dilakukan?

Valentino Rossi : Fokus dan bekerja dengan baik. Sebenarnya masalahnya ada dua.

Q : Yang Pertama?

Valentino Rossi : Ketika memasuki tikungan, saya tidak tahu. Front end tidak membantu anda untuk keluar tikungan. Ini masalah utama. (Understeer).

Q : Tapi anda telah menyadarinya sejak November 2010. Dan sudah setahun anda bekerja.

Valentino Rossi : Sebenarnya, sungguh luar biasa, ini sama masalahnya seperti motor yang saya kendarai pada bulan November 2010 hingga sekarang problemnya serupa. Baik versi yang tak ada frame, frame karbon, aluminium dan akhirnya chasis dirombak ulang, namun masalahnya masih sama. Luar biasa!

Q : Dan masalah kedua?

Valentino Rossi : Mesin. Dan ini adalah problem utama. Anda butuh motor yang bisa dikendalikan dengan baik. Motor kami begitu agresif. Lebih agresif dari Yamaha dan Honda. Nyatanya Stoner sewaktu tes Valencia mengatakan bahwa mesin Honda ‘enak’, sedang Pedrosa mengatakan agresif. Itu karena Stoner sudah pernah mengendarai Ducati.

Q : Dari kedua masalah itu, mana yang paling susah dipecahkan?

Valentino Rossi : Understeer…!!! Menurut pendapat saya, mudah mendapatkan mesin yang kurang powernya namun bisa dikendalikan. Jika Preziosi menyetujuinya, maka anda bisa mendapatkan mesin seperti itu.

Q : Masalah understeer, mengapa motor ini diproduksi begitu? Pernahkan anda mengalaminya?

Valentino Rossi : Ia tidak pernah memutuskan begitu. Tiba-tiba saja terjadi. Bahkan orang di Ducati saja tidak tahu mengapa masalah ini tidak bisa hilang.

Q : Tapi ada beberapa pembalap yang telah menang bersama Ducati.

Valentino Rossi : Ya Stoner…!!! gaya balapnya begitu khusus. Dan kemudian pada tahun 2007 masih muda dan lebih mudah untuk beradaptasi dengan Ducati. Dia telah berkembang dengan Ducati. Sebenarnya, ia harus berterima kasih dengan Ducati karena ia tumbuh dengan Ducati maka ia bisa membalap bagaikan terbang saat ini. Jika anda tidak mengendarai Desmo dengan khusus, maka anda akan hancur.

Q : Tapi dengan level yang telah meningkat dari Honda dan Yamaha.

Valentino Rossi : Tentu saja. Lorenzo dan Stoner begitu tangguh. Kenyataannya saya tidak bilang, “Beri saya motor Yamaha maka saya akan menang!” Saya pikir saya masih bisa bertaruh karena dalam satu tahun banyak yang berubah. Contohnya Stoner ke Honda dan ia telah menunjukkan siapa dirinya di sana.

Q : Anda telah bersama Ducati sejak November 2010. Bagaimana mungkin keadaan terasa begitu sulit?

Valentino Rossi : Di Ducati lebih sulit untuk mengatasi masalah. Ini sangat menyedihkan.

Q : Mungkin anda yang harus mengepalai dan memaksa teknisi untuk mengikuti opini anda.

Valentino Rossi : Saya seorang pembalap, itu saja sudah cukup. Berapa banyak pekerjaan yang harus saya lakukan lagi?

Q : Bagaimana cara melakukannya?

Valentino Rossi : Anda harus menyempurnakan nya secara detail, mulai dengan yang paling penting, dan harus melakukannya secara perlahan. dan melakukan pendekatan terhadap masalah secara bertahap.
Q : Bagaimana dengan Metode Rossi/Burgess?

Valentino Rossi : Mereka (Ducati) kurang berpengalaman. Mereka perlu tenang dan bukannya panik. Sebelum mengambil keputusan haruslah dipikirkan dan dipertimbangkan dulu, anda tidak bisa bersikap layaknya seorang supporter sepakbola.

Q : Apakah metode di Ducati ini yang telah membawa anda ke arah yang salah?

Valentino Rossi : Sedikit…!!! Tapi ada juga hal lain, Ducati harus dibawa dengan cara yang berbeda bukan dengan cara standar seperti biasa. Motor ini pun juga sulit untuk dikembangkan.

Q : Biasanya bila pembalap memberi tahu kepada teknisi maka mereka akan mengatasinya.

Valentino Rossi : Oh, tentu saja ini masalahnya. Tapi setidaknya anda harus mengetahuinya? Faktanya untuk bisa memecahkan masalah seperti di Honda atau Yamaha dibutuhkan pengalaman balapan di level seperti ini selama 50 tahun.

Q : Mereka yang mengkritik anda mengatakan : Valentino Rossi adalah seorang fenomenal yang bisa menyetting motor, namun setelah satu setengah tahun, ia gagal bersama Ducati.

Valentino Rossi : Saya tidak mendesain motor, saya mengatakan apa yang ada pada motor. Kenyataannya mereka yang bekerja dengan saya mengatakan bahwa sangat baik dalam memberikan input apa yang terjadi pada motor. Saya tidak bisa berhenti di box dan mengatakan di tikungan ini motor mengalami understeer, kemudian menggambarkan satu inch pada steering sumbu geometri atau memvariasikannya menjadi 2.5 derajat……….Saya tahu dan begitu mengerti apa yang terjadi pada motor di trek tertentu, saya sangat baik dalam hal seperti itu, karena itu juga bagian dari pekerjaan saya. Yang lain pun harus melakukan tugas mereka : mereka teknisi harus memahaminya dan bertindak.

Q : Apa itu kesimpulannya?

Valentino Rossi : Saya telah menjelaskan masalah yang ada pada motor secara jelas dan berurutan, sekarang tinggal mencari pemecahannya.

Q : Apakah anda khawatir hal tersebut tidak bisa berhasil?

Valentino Rossi : Hingga sekarang kami belum selesai. Tapi motor telah berkembang jauh selama 3 bulan. Masih ada kartu yang akan kami mainkan.

Q : Tak bisa dipungkiri. Anda pun tampak tak terlalu yakin, tak seperti biasanya.

Valentino Rossi : Sungguh menyakitkan bila saya keluar dan melihat bahwa saya tak bisa mengendarai motor tersebut. Saya merasa tak berdaya dan saya dikalahkan mereka yang biasanya tak lebih kuat dari saya.

Q : Jadi anda merasakan tekanan lebih ketika mengendarai motor?

Valentino Rossi : Itu perlu. Bersama-sama kami akan mengatasi masalah yang ada, dan melakukan yang terbaik yang kami bisa agar tahun ini kami bisa mendapatkan motor yang telah jauh meningkat.

Q : Dalam proyek ini, apakah anda akan bertahan hingga mereka bisa memberikan motor yang bisa meraih kemenangan?

Valentino Rossi : Terlalu dini menjawab pertanyaan ini. Mengatasi tantangan yang ada, atau setidaknya Ducati kompetitif, akan menjadi sesuatu yang indah. Fans juga telah memberikan kami semangat. Begitu menakjubkan dukungan dari mereka. Mereka yang bekerja di Ducati juga begitu bagus mereka bekerja dengan semangat dan sepenuh jiwa.

Q : Tapi….

Valentino Rossi : Ini semua akan menjadi indah. Hanya motor itu saja yang seperti menghancurkan anda. Stoner pulang ke rumah pada tahun 2009 dan melewatkan 3 balapan, karena ia tak punya kekuatan dan tidak tahan !

Bagaimana? Mungkin kalian sudah dapat menarik kesimpulan dari permasalahan antara Rossi dan Ducati. Rossi sudah membeberkan semua masalahnya disitu. :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar