Selasa, 28 Februari 2012

Valentino Rossi – Marwa Klebi Putus !

Ketika Rossi melakukan pemanasan dengan mesin GP12 nya, pembalap andalan Ducati ini pun harus berurusan dengan masalah hati. Setelah dua tahun menjalin hubungan dengan Marwa Klebi, kisah cinta The Doctor ini harus berakhir. Keduanya sudah jarang terlihat bersama, hal ini semakin membuat gosip berhembus kencang. Beberapa orang bahkan berani bersumpah mengatakan bahwa Rossi dan Marwa tidak lagi kencan beberapa minggu terakhir..  
16 Februari lalu, sewaktu hari Ulang Tahun Valentino Rossi, batang hidung Marwa pun tak nampak, begitu juga sewaktu Rossi menonton konser Jovanotti pekan lalu di Rimini, ia hanya bersama teman-temannya.  Biasanya di malam Chiambretti pun mereka selalu bersama. Marwa juga sering mengikuti Vale bila The Doctor mengikuti balapan MotoGP keliling dunia, mengadakan liburan bersama di dall’Acquafan, liburan ke Karibia dengan di atas kapal kapal pesiar mewah. Kabar kehamilan dan pernikahan pun dibantah dengan tegas oleh juara dunia 9x tersebut.
Kisah kasih mereka ibarat dongeng antara pembalap dan dokter orthodontist. Tapi tak semua cerita cinta memiliki akhir yang bahagia. Saat ini Valentino Rossi sedang berada di Sepang mengikuti tes resmi pra musim dengan harapan tahun ini akan lebih kompetitif dibanding tahun kemarin.
Well.. Apakah saat ini The Doctor membutuhkan perawatan ? :P

Motor Baru dan Helm Baru Valentino Rossi.

Vale dan helm barunya

Musim baru. Motor baru. Helm baru. Hari ini Valentino Rossi melakukan tes di Sepang mengenakan helm baru yang dibuat oleh AGV. Hari ini adalah debut helm baru The Doctor meski sejak Februari lalu telah dipakainya walau tanpa corak. Pilihan grafis sendiri masih seputar kenangan akan Marco Simoncelli sama halnya seperti race di Valencia. Warna depan ciri khas helm Marco sedang tampak belakang, identik dengan helm yang biasa dipakai Valentino Rossi.

Helm tampak samping

Secara visual, helm baru ini menjamin visibilitas dan ventilasi dari model sebelumnya, dicirikan dengan sayap aerodinamis nyata di belakang, sebuah profil yang terlihat begitu ramping. Meski dengan adanya grafis helm tersebut tampak terlihat lebih ‘ramah’ dibanding penampakan helm sebulan lalu yang serba hitam.

-

Rossi : "Saya Tidak Mengerti"

Meski Valentino Rossi adalah rider pertama yang turun ke trek sewaktu tes Sepang2 di hari pertama ini, Rossi merasa bahwa ada beberapa hal yang harus kesimpulan yang harus ditarik lagi mengenai kemajuan GP12.

Pembalap Italia yang berada di urutan ke-5 sewaktu tes pertama di Sepang, hari ini ada di posisi ke-8 di sela-sela hujan yang menginterupsi sesi pengujian deng
an waktu terpaut 1.484sec dibelakang Casey Stoner.

“Hari ini bukan hari yang fantastis,” kata Rossi. ”Saya mulai sangat awal, tapi kondisi trek cukup buruk. Dan ketika kondisi trek sudah agak lebih baik saya telah melahap 20 lap dengan ban belakang yang soft dan rasanya sliding dimana-mana’.

“Kami telah menyimpan ban belakang lainnya untuksore hari, tetapi kemudian hujan turun. Jadi kita tidak mengerti banyak hari ini. “

Badai hujan berlangsung dari 2-3 sore, Rossi adalah salah satu dari sedikit pembalap yang turun ke trek dengan kondisi lintasan yang basah.

“Satu-satunya hal positif adalah motor dapat bekerja dengan baik pada kondisi wet trek. Saya bisa melakukan 15 lap, feeling yang saya dapatkan tidak begitu buruk dan lap time juga bagus, jadi kami memastikan dalam kondisi basah motor ini sama baiknya dengan Ducati lama (800cc)”, ujar The Doctor.
“Tapi untuk memahami apakah kami telah bekerja dengan baik dengan motor yang baru, tunggu esok pagi. Dimana kami memiliki 4 ban yang tersedia”. Ini kali pertama Rossi mengendarai motornya sejak operasi pelepasan batang titanium di kakinya, yang disisipkan sewaktu ia mengalami kecelakaan di Mugelo 2010.

“Kaki ini keadaan tidak begitu parah, saya merasa fit di atas motor. Saya merasakan sedikit sakit di lutut karena dibagian sanalah operasi dilakukan, potongan besar di tengah lutut, tapi keadaan saya sudah hampir 100%”, tambah Rossi.

“Saya senang karena itu adalah operasi besar. Mereka mengatakan operasi butuh waktu setengah jam tetapi pada akhirnya dua jam karena sulit untuk mengeluarkan pin dari tulang”.

“Saya tahu batang itu cukup panjang, tapi saya tidak tahu panjangnya 32 cm! Besar dan hijau! Saya bertengkar hebat untuk dapat mendapatkannya, namun sekarang tersimpan di rumahku. Saya menjalani operasi untuk mengeluarkan satu batang besi dan 4 sekerup. Rasanya lega melihat mereka keluar dari tubuh ini”, tutur Rossi.
Rekan setimnya Rossi Nicky Hayden adalah pembalap Ducati yang memimpin tes hari ini terpaut 0,1s untuk bercokol di posisi ke-6. Pembalap Yamaha Tech 3 Cal Crutchlow berada di antara duo Ducati ini
.

Guareschi :”Kita Lihat Besok”

Tak ada tanda-tanda kekhawatiran dari nada suara Vittoriano Guareschi sewaktu menganalisa hasil tes Ducati di trek Sepang. Valentino Rossi berada di posisi ke-8 dengan gap 1 “484 terpaut dari Stoner. “Kami tenang-tenang saja, level motor ini sama seperti tes kemarin hanya saja hari ini kami tidak bisa mencoba hampir semua hal baru”, ujar tim manajer Ducati tersebut.

Apa yang terjadi?
“Pagi ini Vale turun ke trek lebih awal, tapi kondisi trek sangat buruk, tak ada grip sama sekali, dan lebih lambat 3 detik dibanding acuan kami tes Sepang lalu. Situasi ini berangsur-angsur membaik,.Tapi kami memutuskan untuk menahan ban hingga sore hari. Jadi Rossi melakukan lap terbaiknya pada lap ke-22″.

Apakah tak mungkin untuk menggunakan ban keras?
“Saya tahu itu tidak berhasil seperti yang terjadi pada Dovi dan test rider kami Franco Battaini juga memasang ban keras pagi hari sewaktu menjajal motor Nicky di pagi hari tapi tidak memberikan grip yang memadai, percuma”.

Dan hujan mengacaukan rencana.
“Ya, hujan begitu lebat, jadi kami mengambil kesempatan untuk mengetahui bagaimana performa GP12 di lintasan basah, Valentino keluar sewaktu hujan dan dia mengatakan feeling yang didapat sama persis dengan GP11, motor yang bisa bekerja dengan baik di kondisi basah. Kami mulai mencoba beberapa penyesuaian, tetapi kemudian trek kering dan trek setengah basah, tak ada gunanya melakukan eksperimen lagi, malah hanya akan berbahaya”.

Kabar baiknya besok anda memiliki 4 persediaan ban.
“Tentu saja, mengingat satu ban bisa dipakai untuk 15 lap, sedangkan kami akan melakukan 60 lap”.

Apakah Rossi bisa mengetes elektronik baru yang diuji Battaini di Jerez?
“Tidak, modifikasi yang dibuat adalah anti slip sebagai upaya untuk meningkatkan traksi keluar dari tikungan yang merupakan kelemahan kami sekarang. Tapi pagi ini trek tidak mengizinkan untuk memberikan grip yang pakam, kami juga tidak memiliki referensi yang diperlukan guna mengevaluasi perubahan. Kami ingin mencoba elektronik baru pada sore hari, kami akan melakukannya besok”.

Dalam beberapa hari mendatang, apakah Ducati memerlukan part yang baru?
“Ya, kami memiliki sesuatu, tapi kami masih harus menyelesaikan pencarian optimal set-up”.

Hayden tampil mengejutkan mengingat kondisinya yang belum pulih 100%.
“Penting bagi Nicky untuk bisa percaya diri di atas motor baru tersebut, ia berusaha mengumpulkan lap sebanyak mungkin sebelum bekerja pada penyesuaian ataupun part yang baru”
.

Sabtu, 25 Februari 2012

“Ketika The Doctor Melepas Jahitan”

Nickname “The Doctor” untuk Valentino Rossi, sepertinya tak ada foto yang lebih cocok selain pada saat ia menunjukkan gambar pada saat Vale melepaskan jahitannya seperti yang diupload Juara dunia 9x itu melalui Twitter. Jahitan tersebut adalah hasil operasi pelepasan pin akibat cidera sewaktu di Mugello tahun 2010. “Hal yang terbaik adalah ketika mereka melepaskan jahitan”, itu lah tweet yang dikirimkannya. Beberapa menit kemudian 26 jahitan sudah dilepas dan luka pun diobati”.

Sudah tak asing lagi bahwa Rossi selalu memberikan update untuk fans nya melalui jejaring sosial, sampai saat ini berita tentang operasinya telah diupdate olehnya menjadi reportase yang nyata, mulai dari saat ia melakukan operasi, penyembuhan, pelepasan pin dan sekerup hingga pengobatan terbaru. Layaknya buletin medis yang pastinya sangat dinanti-nanti oleh 600 ribu followers nya.

Kemarin pun akun Valentino Rossi akhirnya telah diverifikasi, dengan begitu fans The Doctor rasanya tak perlu ragu-ragu lagi mem’follow’nya di Twitter karena sudah disahkan itu akun resmi pembalap Italia tersebut.

Seiring dengan penyembuhan medis, Rossi pun mulai fokus untuk tes Sepang, kita akan melihatnya lagi beraksi bersama GP12 hari Selasa 28 Februari ini, bahkan untuk tes kali ini, Rossi sudah menyiapkan helm khusus seperti yang dipamerkannya via Twitter, dengan angka 58 pada helm, untuk mengenang kepergian Simoncelli.


Jumat, 17 Februari 2012

Masjid Agung Roma


Roma identik dengan Katolik. Tapi siapa yang menyangka jika di ibukota negara Republik Italia itu juga berdiri sebuah masjid megah yang mampu menampung jamaah sekitar 40 ribu orang, yakni Masjid Agung Roma atau yang disebut Grande Moschea. Masjid tersebut merupakan simbol toleransi beragama di Italia, karena lokasinya yang berdekatan dengan kota Vatikan dan Sinagog Yahudi.

Masjid yang dibangun di atas lahan seluas 30 ribu meter persegi itu menjadi kebanggaan warga Muslim di Italia. Saat ini tercatat warga Muslim menjadi pemeluk agama terbesar kedua di Italia. Data statistik resmi Italia terakhir, yakni tahun 2005, menyebutkan bahwa jumlah Muslim yang tinggal di Italia diperkirakan antara 960 ribu hingga 1,030 juta orang. Sekitar 40 ribu hingga 60 ribu orang di antaranya merupakan warga negara Italia.Keberadaan masjid di tengah kota Roma itu, tak terlepas dari jasa almarhum Raja Faisal bin Abdul Aziz, pemimpin Saudi Arabia yang meninggal pada 1975. Menurut Raja Faisal, kota Roma, di mana menetap sekitar 40 ribu Muslim pada 1970-an, sudah seharusnya jika  memiliki sebuah masjid. Rencana Raja Faisal itu baru teralisasi pada 1974, ketika Presiden Giovanni Leone berkunjung ke Saudi Arabia. Pada pertemuan kedua pemimpin itu, Raja Faisal mengemukakan, rencana pembangunan masjid itu selain sebagai tempat ibadat dan kegiatan umat Islam di Italia, juga bisa dimanfaatkan untuk menjalin hubungan akrab serta dialog antara umat Islam dan Kristen.

Presiden Giovanni menyambut baik usulan Raja Faisal. Bahkan ia berjanji akan menyediakan tanah untuk lokasi pembangunan masjid itu di Roma. Tahun 1975, Presiden Leone dan Walikota Roma, Giulio Carlo Argan, menyumbangkan tanah seluas 30 ribu meter persegi di Roma kepada Pusat Kebudayaan Islam di Italia. Pada 11 Desember 1984, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Roma oleh Presiden Italia saat itu, Alessandro Pertini. Sementara peresmiannya dilakukan pada 23 Muhharam 1416 H atau bertepatan dengan tanggal 21 Juni 1995.

Pertemuan dua kebudayaan

Bangunan Masjid Agung Roma hingga saat ini termasuk salah satu masjid terindah di dataran Eropa. Dari kawasan lembah Tiber, masjid itu tampak menjulang tinggi menyaingi Montenne, sebuah bukit yang sangat subur di utara kota Roma. Masjid ini memiliki enam belas kubah ditambah sebuah kubah besar di tengah yang atasnya dihiasi dengan bulan sabit, serta sebuah menara berbentuk pohon palem setinggi 40 meter.

Desain interior dan kubah yang saling silang menjadi ciri khas masjid karya arsitek Paolo Portoghesi itu. Portoghesi merupakan pemenang sayembara internasional ketika Wali Kota Roma, Giulio Carlo Argan, mengumumkan pembangunan masjid ini pada tahun 1975. Portoghesi juga merupakan dosen sejarah arsitek di Universitas Roma. Ia mulai mengenal dan menghargai arsitektur Islam sejak awal tahun 1970-an, ketika berkunjung ke Jordania, Sudan, Tukia, Mesir, dan Tunisia. Dia juga membuat Masjid Agung Strasbourg di Prancis.

Rancangan Portoghesi untuk ruang utama, misalnya, diambil dari bentuk dan model masjid fase klasik dari arsitektur Islam. Ruang ibadah yang luas dan berbentuk persegi ini, dari pintu didahului oleh halaman yang dikelilingi tembok dan air mancur di tengahnya. Halaman itu dibatasi oleh sebuah taman berupa lajur tipis. Sementara untuk ruang ibadah wanita, dibangun dua balkon di dua sisi ruang utama.

Untuk mendekorasi interior ruang utama masjid, Portoghesi mendatangkan sejumlah pekerja tangan ahli dari Maroko. Tugas mereka adalah menggambar berbagai mosaik yang membatasi balkon, relung, dan basis-basis lajur. Lajur-lajur yang didesain Portoghesi mengikuti motif klasik dari tipe lengkungan seperti yang ada di sebagian besar masjid-masjid kuno.

Dengan menggunakan teknik semen bertulang, Portoghesi membuat bagian-bagian lengkungan tersebut saling bersilangan yang mengumpamakan pertemuan antara dua kebudayaan, yakni Islam dan Italia (Barat). ''Membangun sebuah masjid besar di kota Roma, ibukota Kristianisme, dengan dukungan besar dari Walikota Roma telah memberikan kebahagiaan tersendiri untuk saya, karena saya telah mendedikasikan 20 tahun hidup saya untuk mewujudkan sebuah bangunan arsitektur abad lalu, yang menggambarkan keinginan damai dan saling pengertian,'' ujar Portoghesi.

Masjid karya Portoghesi ini juga tampak megah dengan adanya pilar-pilar pada bagian dalam dan luar bangunan utama. Ada sekitar 186 pilar di bagian luar dan 32 pilar di bagian dalam. Kemegahan bangunan masjid ini juga bisa dilihat pada dekorasi lantai masjid, yang terdiri dari beraneka warna dan memiliki motif geometris yang berbentuk bintang. Adapun bahannya terbuat dari marmer, batu alam, dan batu bata khas Roma.

Yang membedakan Masjid Agung Roma dengan masjid-masjid yang ada di negara-negara Islam adalah bagian menara masjid yang memiliki bentuk semacam palem sebagaimana lajur-lajur masjid. Menara yang tegak terpisah dari masjid itu dapat juga dipandang sebagai sebuah tugu, yang biasanya ditempatkan di ujung jalan-jalan kota Roma. Portoghesi melihat arsitektur Islam sebagai bersaudara dengan Gothic dan Baroque dalam hal penekanan terhadap unsur keluhuran dan non-rasional.

Sementara tanah di sekitar bangunan masjid dikembangkan menjadi sebuah taman yang dilengkapi dengan air mancur. Pohon palem, cemara, dan beberapa jenis pohon lainnya menutupi sekitar area masjid dan menciptakan suasana teduh. Jalan-jalan kecil setapak dibuat di sekitar lokasi taman untuk memudahkan para pengunjung yang hendak menikmati keindahan taman masjid.